Kerajinan Tembaga Lampu Robyong: Pesona Warisan Budaya
Wahidart – Indonesia kaya akan kerajinan tangan tradisional yang sarat nilai seni dan budaya. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kerajinan tembaga lampu robyong. Lampu hias ini tidak hanya cantik dan unik, tetapi juga memiliki sejarah dan makna yang dalam.
Tembaga, Material Pilihan
Kami memilih Tembaga sebagai bahan utama lampu robyong karena sifatnya yang tahan karat, mudah dibentuk, dan memiliki warna alami yang hangat dan elegan. Teknik pembuatannya pun beragam, mulai dari cetak, pahat, hingga sambungan. Setiap teknik menghasilkan detail dan karakter yang berbeda, membuat setiap lampu robyong menjadi unik.
Robyong, Bentuk Penuh Makna
Kata “robyong” berasal dari bahasa Jawa, yang berarti “bentuk susun atau bertingkat”. Lampu robyong biasanya terdiri dari beberapa lapisan tembaga yang disusun secara simetris, membentuk pola geometris yang menarik. Bentuk ini tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki makna filosofis dalam budaya Jawa. Tingkatan pada lampu robyong melambangkan tingkatan spiritual manusia, sedangkan pola geometrisnya melambangkan keselarasan dan harmoni alam semesta.
Keindahan yang Multifungsi
Selain sebagai hiasan, lampu robyong juga berfungsi sebagai sumber cahaya. Cahaya yang temaram dan menyebar dari sela-sela lapisan tembaga menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Lampu robyong ini cocok di gunakan untuk berbagai ruangan, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, hingga restoran dan kafe.
Baca Artikel ini : https://pengrajinkuningantembaga.co.id/kategori-lampu-robyong-tembaga-25
Lampu Robyong Warisan Budaya yang Tetap Eksis
Meski sudah ada sejak ratusan tahun lalu, kerajinan tembaga lampu robyong masih tetap eksis hingga kini. Generasi muda pengrajin terus berinovasi, menciptakan desain-desain baru yang lebih modern dan sesuai dengan tren masa kini. Tak heran jika lampu robyong semakin di minati tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara.